Novel ini berisi tentang sebuah kehidpan yang keras yang
dialami olah seorang gadis kecil yang dengan sangat terpaksa harus memakan
bara-bara sebuah kehidupan, yang kita pun belum tentu dapat menjalaninya,
menjadi sebuah inspirasi kehidupan agar kita tak mudah menyerah, wajib di baca
untuk orang-orang bermental tempe (lemah) yang selalu merasa hidupnya yang sangat
menderita di saat masih bisa memakan nasi putih dengan lauk pauknya di temani
dengan ayah dan ibunya, namun merasa ia masih kekurangan, sungguh orang-orang
seperti itu harus membacanya.
Dapat dikuti dari beberapa isi didalam buku ini
seperti kata-kata Loretta kepada kakek Masengga saat ia ber kata “ aku suka
mengambar namun hanya ada dua warna yang kusukai hitam dan putih” kata kata
yang dijelaskannya kepada kakek Masengga karena hidup hanyalah hitam atau
putih, dan kakek Masengga tersenyum dan pura-pura tidak tau artinya, seorang
anak kecil yang dijual ayah untuk menjadi pelayan pribadi yang berumur blum
genap 14 tahun memberi pilosofi kepada kakek tua yang umurnya sudah hampir 4
kali umurnya.
Atau pun mungkin ada satu kata yang membuat saya sendiri
takjub saat membaca nya, ketika LORETTA bertanya pada kakek Masennga " apa
arti dari kaligrafi ini kek? " , kakek masengga menjawab nya dengan penuh
rasa percaya " itu artinya Cintailah
kekasihmu dengan sewajarnya saja, karena bukan tidak mungkin ia akan menjadi
seterumu. Dan bencilah seteru mu dengan sewajarnya,