Novel ini berisi tentang sebuah kehidpan yang keras yang
dialami olah seorang gadis kecil yang dengan sangat terpaksa harus memakan
bara-bara sebuah kehidupan, yang kita pun belum tentu dapat menjalaninya,
menjadi sebuah inspirasi kehidupan agar kita tak mudah menyerah, wajib di baca
untuk orang-orang bermental tempe (lemah) yang selalu merasa hidupnya yang sangat
menderita di saat masih bisa memakan nasi putih dengan lauk pauknya di temani
dengan ayah dan ibunya, namun merasa ia masih kekurangan, sungguh orang-orang
seperti itu harus membacanya.
Dapat dikuti dari beberapa isi didalam buku ini
seperti kata-kata Loretta kepada kakek Masengga saat ia ber kata “ aku suka
mengambar namun hanya ada dua warna yang kusukai hitam dan putih” kata kata
yang dijelaskannya kepada kakek Masengga karena hidup hanyalah hitam atau
putih, dan kakek Masengga tersenyum dan pura-pura tidak tau artinya, seorang
anak kecil yang dijual ayah untuk menjadi pelayan pribadi yang berumur blum
genap 14 tahun memberi pilosofi kepada kakek tua yang umurnya sudah hampir 4
kali umurnya.
Atau pun mungkin ada satu kata yang membuat saya sendiri
takjub saat membaca nya, ketika LORETTA bertanya pada kakek Masennga " apa
arti dari kaligrafi ini kek? " , kakek masengga menjawab nya dengan penuh
rasa percaya " itu artinya Cintailah
kekasihmu dengan sewajarnya saja, karena bukan tidak mungkin ia akan menjadi
seterumu. Dan bencilah seteru mu dengan sewajarnya,
karena bisa saja dia menjadi kekasihmu"
karena bisa saja dia menjadi kekasihmu"
Didalam buku ini pun juga terdapat beberapa puisi dan
syair-syair yang menghanyutkan dan mengores di hati, contoh puisi yang ter
dapat pada halaman 13,
Kau kenal diriku saat aku tak kenal
diriku
Dan ketika aku kehilangan dirimu kau
temukan aku.
Kapan pun hal buruk terjadi
Dan kulupa hal baik yang kupunya,
Kau bantu mengingatkanku.
Kuceritakan kegembiraanku kepada mu.
Kegembiraan ku bertambah.
Kuceritakan kesedihanku, semua itu
leyap.
Dan ketika aku ingin berhenti
Kaumembuatku tetap berjalan,
Sedikit demi sedikit.
Sampai selesai.
Persahabatan adalah sebuah seni dan
kau telah membuat
Tindakan persahabatan sebagai maha
karyamu
Kutahu karena aku berani menghadapi
ngilunya dingin karena kau ada
Tuk menghangatkan hati ku.
Moma…..
Sebuah puisi yang ia berikan untuk satu-satunya sahabatnya yang sangat setia, yang tak pernah meminta apapun yang tak penah meningalkanya apa lagi menyusahkannya, Moma adalah seekor kucing yang tanpa sengaja ditemuinya dan terus menerus mengikutinya sampai kemanapun loretta berjalan tak mengenal lelah atau pun letih.
Ya Loretta itu hanyalah seorang gadis kecil penyemir sepatu dan dan tak kadang berubah propesi menjadi pencuri, tentu bukan karena tampa alasan, ayah yang pemabuk berat penjudi dan tukang main perempuan tak kenal lelah menghantam tubuh Loretta dengan sabuk yang ia kenakan tak cukup hanya berbekas merah bahkan hingga mengeluarkan darah, ya tentu bukan alasan pertama untuknya untuk menjadi pencuri, uangnya menyemir sepatu selalu digunakannya untuk membayar rumah sakit ibunya yang terbaring lemah karena koma, ya tentu tak masuk akal seharusnya ayahnya yang membayar rumah sakit itu tapi apa dikata sedangkan ayahnya saja tak punya kerjaan untuk minum minuman keras dan berjudi saja ia harus memeras Loretta sampai kering tak bersisa, jika Loretta tak memberikan uang hasil dari menyemir dan mencurinya ya tentu saja cambukan cambukan seperti mencabuk budak untuk berkerja, tentu Loretta kewalahan untuk mencari uang untuk ibunya dan untuk menghindar dari amukan ayahnya.
Loretta selalu menangis didalam hatinya bagaimana ia harus
belajar indahnya tersenyum di saat hidupnya bagai ikan di atas pengorengan, ia
pun mendatangi ayahnya dengan sempat berkelahi hebat ia berkata pada ayahnya “
aku akan lakukan apapun agar ibu dapat kembali sehat dan hidup walau pun harus
di tukar dengan nyawa ku” ayahnya terdiam terasa tak dapat berbicara saat
mendengar kata dari anak satu-satunya hasil buah cintanya dengan istrinya yang
terbaring koma sperti mayat dan tak berharga untuknya, lalu tanpa banyak kata
ia mengemas baju Loretta dan berkata “ikuti aku”, Loretta tak bertanya dan
langsung ikut saja dalam hatinya berkata “apa aku akan dijadikan pelacur atau
di buangnya karena ia lelah melihatku….?”.
Tak cukup sampai disitu begitu banyak bahkan cerita yang
menakjubkan untuk di simak dalam novel ini yang akan segera membuatmu merasa menjadi
manusia paling bahagia di dunia ini sampai terasa terbang kelangit ke tujuh,
dan akan segera bersukur dan berdoa agar tak ada yang mengalami nasib seburuk
itu.
Cerita di novel ini termasuk cerita fiksi karena cerita yang
tergambar begitu rumitnya perjalanan hidup Loretta masihlah sebuah mimpi dari
anak tuan Masengga yang sedang pingsan karena obat bius yang diberikan dokter untuk memudakannya dalam masa persalinan, yang
tak lama di ruangan sebelah lahir jua lah bayi bernama Loretta, apakah semua
mimpi yang tergambar oleh anak tuan Masengga akan menjadi sebuah kenyataan,
novel ini baik dikonsumsi untuk remaja dan dewasa yang mulai merasakan problema
hidup.
Keunggulan buku ini ialah tata bahasanya yang dapat
dipahami dengan mudah, ceritanya yang tak rumit untuk dimengerti, cerita yang
membuat pembaca akan sangat penasaran untuk membacanya hingga selesai, puisi,
syair dan filosofi kehidupan yang begitu menyentuh jiwa yang tersusun begitu
indah, sedangkan kelemahan yang tergambar hanyalah setelah slesai membaca akan
membuat orang yang membaca akan sangat penasaran untuk mengetahui keterusanya
semua cerita yang tergambar hanyalah mimpi dan sangat ingin tahu kebenarannya
dan membuat sangat penasaran.
Penasaran dengan kisah selanjutnya?
Temukan dalam buku Loretta "Goresan Hati Si Gadis Kecil".
Silahkan di pinjam di Pustaka Hydron dan di baca. Sebuah Novel fiksi yang penuh dengan inspirasi.
Resensi Oleh : Gustiani
Apa novel ini novel terjemahan?
BalasHapusAne sudah selesai bacanya sih, bikin hati ane tersayat-sayat rasanya. Apalagi pas tau akhirannya lahir bayi perempuan dan suami dari ibu bayi itu menamakan bayi perempuan itu Lorreta. Dramatis banget yang ada dipikiran ane...
BalasHapus