Jumat, 13 September 2013

Loretta "Goresan Hati Si Gadis Kecil"


Novel ini berisi tentang sebuah kehidpan yang keras yang dialami olah seorang gadis kecil yang dengan sangat terpaksa harus memakan bara-bara sebuah kehidupan, yang kita pun belum tentu dapat menjalaninya, menjadi sebuah inspirasi kehidupan agar kita tak mudah menyerah, wajib di baca untuk orang-orang bermental tempe (lemah) yang selalu merasa hidupnya yang sangat menderita di saat masih bisa memakan nasi putih dengan lauk pauknya di temani dengan ayah dan ibunya, namun merasa ia masih kekurangan, sungguh orang-orang seperti itu harus membacanya.
 Dapat dikuti dari beberapa isi didalam buku ini seperti kata-kata Loretta kepada kakek Masengga saat ia ber kata “ aku suka mengambar namun hanya ada dua warna yang kusukai hitam dan putih” kata kata yang dijelaskannya kepada kakek Masengga karena hidup hanyalah hitam atau putih, dan kakek Masengga tersenyum dan pura-pura tidak tau artinya, seorang anak kecil yang dijual ayah untuk menjadi pelayan pribadi yang berumur blum genap 14 tahun memberi pilosofi kepada kakek tua yang umurnya sudah hampir 4 kali umurnya.
Atau pun mungkin ada satu kata yang membuat saya sendiri takjub saat membaca nya, ketika LORETTA bertanya pada kakek Masennga " apa arti dari kaligrafi ini kek? " , kakek masengga menjawab nya dengan penuh rasa percaya " itu artinya Cintailah kekasihmu dengan sewajarnya saja, karena bukan tidak mungkin ia akan menjadi seterumu. Dan bencilah seteru mu dengan sewajarnya,

Senin, 09 September 2013

Nenek Tua dan Meja Kayu

Judul diatas merupakan salah satu cuplikan cerita yang terdapat dalam buku yang berjudul The Great Power of Mother. Salah satu koleksi dari Mobil Pustaka Hydron Tarempa
simak ceritanya, jangan nangis lho ya.....??? wajib diaplikasikan dalam kehidupan, Insya Allah...menjadi sebuah tauladan yang baik untuk kehidupan kita....Aamiin...simak ceritanya...
 
Seorang nenek tinggal dengan anak dan menantu seorang cucu yang masih berusia enam tahun . Tangan nenek sering bergerak tak menentu karena sudah terlalu rapuh, penglihatannyapun kabur dan cara berjalannya pun sudah ringkih.

Keluarga ini biasa makan di ruang makan. Namun, nenek ini sudah pikun sehingga sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang selalu bergetar dan pandangannya yang sudah rabun membuatnya susah dalam menyantap makanan yang telah dihidangkan. Sendok dan garpu kerap kali jatuh dari genggaman nenek. Saat sedang meraih gelas, segera saja susu tumpah dan membasahi taplak. Anak dan menantunya gusar. Mereka direpotkan dengan semua itu. “ Kita harus melakukan sesuatu, ujar sang suami. “  Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk nenek tua ini. “

Sabtu, 07 September 2013

Cintaku di Negeri Jackie Chan

Namun, kehidupan di Hong Kong telah mengubah semuanya. Ia yang berasal dari desa yang sangat udik, mengalami perubahan. Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang begitu pesat tidak meninggalkannya menjadi yang terbelakang.

Kehidupan dunia maya telah menjadi bagian dari hidupnya. komputer, chating, browsing, blogging, writing telah menjadi bagian dari rutinitasnya sehari-hari. Seolah-olah di sanalah ia hidup. Disana ia bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai lingkungan. Bahkan dari manca negara.

Ia tidak lupa cita-citanya. Ia menangis ketika melihat seragam sekolah.